Rendahnya kualitas ketersediaan data,
informasi dan pengetahuan sektor kesehatan suatu negara, mendesak
dibentuknya suatu infrastruktur informasi kesehatan nasional.
Konektivitas dan manajemen pengetahuan menjadi penting untuk
meningkatkan status kesehatan dan sistem kesehatan yang lebih baik.
Meningkatkan status kesehatan di suatu negara tentunya membutuhkan
kerjasama bidang-bidang manajemen kesehatan personal (individu),
pelayanan kesehatan (praktisi klinis), kesehatan masyarakat, dan
penelitian yang terkait kesehatan.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technologies/ICT) di beberapa negara maju memberikan pengalaman positif terhadap kesehatan.
Dengan TI, dunia kesehatan mampu:
- memberikan informasi dan pelatihan tingkat lanjut bagi dunia pendidikan (situs tenaga kerja kesehatan, pembelajaran jarak jauh),
- meningkatkan pelayanan kesehatan dan manajemen bencana (pemetaan bencana dan kerusakan infrastrukturnya, pemanfaatan PDA [Personal Digital Assistant] di klinik),
- meningkatkan pelayanan kesehatan publik melalui transparansi dan efisiensi (situs informasi kesehatan, konsultasi via email, tender kesehatan)
Gambaran perkembangan sistem informasi kesehatan di negara berkembang tersebut mengalami beberapa masalah mendasar:
- infrastruktur fisik yang belum adekuat
- akses mayoritas populasi terhadap teknologi kesehatan masih kurang
- kurangnya kemampuan penggunaan teknologi kesehatan
Memberikan pendidikan bagi profesional
kesehatan dalam penggunaan teknologi kesehatan dan menyediakan akses
serta konektivitasnya diharapkan akan mampu mengurangi kesenjangan
teknologi bidang kesehatan.
Pengembangan teknologi kesehatan membutuhkan biaya yang tidak
sedikit. Sebagai sebuah investasi, diperlukan perencanaan yang matang.
Dengan adanya pusat pendidikan informatika kesehatan/kedokteran/sistem
informasi manajemen kesehatan (UI, Undip, UGM), suatu upaya strategis
untuk menciptakan infrastruktur informasi kesehatan nasional sedang
dijalani.
Pengembangan sistem informasi instansi kesehatan, sistem informasi
rumah sakit, sistem informasi klinis, sistem informasi farmasi, sistem
informasi pendidikan kesehatan, dan sejenisnya diharapkan akan lebih
terpacu dan mampu menghubungkan keinginan serta kebutuhan para pengguna
maupun pengembang. Yang paling mengetahui masalah di lapangan seyogyanya
adalah pelaku kesehatan sendiri, sehingga jika para pengembang mau dan
mampu mempelajari sistem kesehatan kita, mengapa tidak orang kesehatan
sendiri yang mencoba memahami teknologinya.
sumber : http://daniiswara.wordpress.com/2006/09/30/health-informatics-sistem-informasi-manajemen-kesehatan/
Tidak ada komentar:
Write komentar