Diagnosa Keperawatan
Dalam proses keperawatan, setelah pengkajian adalah analisa masalah.
Analisa masalah digunakan sebagai dasar untuk menegakan masalah
keperawatan. Bila yang kita desain adalah system pakar, maka data-data
pengkajian yang telah disusun dalam format check list dikelompokan
sesuai dengan domainnya untuk dibuatkan rumus oleh system komputer,
sehingga data-data yang dipilih dapat disimpulkan oleh komputer dan
ditampilkan dalam bentuk masalah keperawatan.
Untuk bisa mendesain system seperti ini, tentu kita memerlukan data
seluruh masalah keperawatan dari konsep yang kita pelajari selama ini.
Kumpulan masalah keperawatan inilah yang kemudian kita jadikan sebagai
database masalah keperawatan. Agar data-data yang ada tidak tumpang
tindih dan masalah keperawatan juga jelas, disinilah diperlukan standar
bahasa keperawatan atau Standar of Nursing Language (SNL).
Masalah keperawatan yang telah ditampilkan oleh komputer, dianalisa
lagi oleh user (perawat) untuk dijadikan landasan penegakan Diagnosa
Keperawatan. Konsep yang kita pahami selama ini dalam proses
keperawatan, Diagnosa Keperawatan disusun oleh problem, etiologi dan
simptom (PES). Walaupun perkembangan terbaru “etiologi dan simptom”
sudah dihilangkan, tapi standar rumah sakit masih menggunakan PES,
sehingga etiologi juga perlu disediakan dalam database tersendiri dalam
penyusunan system ini, sehingga perawat tinggalah memilih etiologi yang
telah disediakan oleh system komputerisasi.
Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi
Proses berikutnya setelah Diagnosa Keperawatan tersusun adalah
membuat Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi. Standar Asuhan
Keperawatan mengajarkan kepada kita bahwa Perencanaan, Implementasi dan
Evaluasi adalah satu rangkaian yang ketiganya menginduk kepada Diagnosa
Keperawatan. Artinya dalam menyusun perencanaan, implementasi dan
evaluasi disesuaikan dengan diagnosa yang muncul. Dengan begitu, system
yang didesain dalam SIM Keperawatan juga mengikuti alur tersebut. Ada
mapping antara diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi.
Seperti itulah gambaran penyusunan SIM Keperawatan bila kita mendesain dengan pendekatan proses keperawatan.
Apa yang dihasilkan dari proses di atas, tentulah sangat terbatas.
Informasi yang didapatkan dari transaksi yang telah dilakukan mungkin
mampu memunculkan evidance base keperawatan semisal diagnosa keperawatan
terbanyak, tindakan keperawatan terbanyak dan resume keperawatan. Tapi
kita akan sulit ketika menghendaki laporan semacam angka kredit, laporan
tindakan perawatan per perawat periode tertentu, laporan kinerja
perawat dari pendapatan/kontribusi perawat dan lain lain.
Maka alternatif berikutnya dalam mendesain SIM Keperawatan adalah
memulainya dari laporan apa saja yang ingin dihasilkan dari transaksi
SIM Keperawatan. Dengan mengawalinya dari laporan/informasi yang
diharapkan dari transaksi SIM Keperawatan akan membantu dalam penyusunan
database SIM Keperawatan.
Sebagai sebuah contoh. Apabila kita menghendaki ada laporan angka
kredit dari aktifitas keperawatan yang terekam dalam SIM Keperawatan,
maka tentu harus ada database tindakan perawatan (TP) kategori sederhana
1-4 dan tindakan perawatan kategori komplek 1 – 4, yang dilink-kan
dalam transaksi SIM Keperawatan. Bahkan dalam menyusun hak akses
user-pun harus dipertimbangkan siapa saja yang boleh dan tidak boleh
mengakses TP kategori sederhana 1 – 4 dan TP kategori komplek 1 – 4.
Mengapa demikian? Karena memang aturan angka kredit menghendaki
demikian. Bila hak akses disusun sesuai standar, maka akan dihasilkan
data yang valid.
Begitupun ketika kita menghendaki ada laporan kinerja keuangan dari
aktifitas keperawatan. Maka penyusunan database SIM Keperawatan harus
mempertimbangkan tarif tindakan keperawatan: kategorinya, daftar
tindakannya, kelas perawatan dll.
Dua cara yang ditempuh masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan. Tinggalah kita mau memilih yang mana, tergantung dari
keinginan dan kebutuhan kita.
sumber : http://nursinginformatic.wordpress.com/2012/06/22/mendesain-sm-keperawatan-bag-3/
Tidak ada komentar:
Write komentar