Setelah prinsip dasar mendesan SIM Keperawatan terpenuhi seperti yang
saya bicarakan di bagian pertama tulisan ini, langkah berikutnya adalah
membuat skema alur/proses SIM Keperawatan yang akan disusun. Ada dua
alternatif yang bisa ditempuh dalam menyusun skema proses ini. Skema
bisa dibuat dari konsep proses keperawatan atau skema disusun
berdasarkan laporan/output yang ingin dihasilkan. Dua-duanya memiliki
kekurangan dan kelebihan.
Skema disusun dari proses keperawatan artinya menyusun SIM
Keperawatan dimulai dari Pengkajian, Diagnosa, Perencanaan, Implementasi
dan Evaluasi. Masing-masing langkah proses keperawatan juga dapat
dibuat alternatif-alternatif untuk mengakomodasi kebutuhan yang ada di
lapangan.
Pengkajian
Dalam menyusun pengkajan apakah dengan system pakar seperti yang kami
miliki saat ini atau system hanya akan menyediakan form pengkajian
tertutup dan terbuka, tentu sesuai dengan konsep yang kita pahami
masing-masing. Karena dua-duanya juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan
system pakar adalah system mampu membantu perawat dalam menganalisis
data-data pengkajian keperawatan yang sudah di-entry-kan, sampai
memunculkan diagnosa keperawatan. Sebagai contoh saat perawat
meng-entry-kan data pengkajian sebagai berikut : pasien menyatakan
nyeri, respirasi meningkat, pandangan menyempit, posisi analgetik, susah
tidur, ada riwayat trauma. Dengan data ini, maka system akan membuat
analisis, sehingga mampu memunculkan masalah keperawatan Nyeri Akut.
Konsekuensi dari system ini, kita harus membuat standar sendiri untuk
masing-masing diagnosa. Data-data apa saja yang diperlukan untuk
memunculkan seluruh Diagnosa Keperawatan yang digunakan harus masuk
menjadi database pengkajian keperawatan. Berarti kita sudah bisa
membayangkan berapa kata/kalimat yang dimasukan dalam database. ISDA
karyanya Bu Intansari Nurjanah mungkin dapat membantu dalam penyusunan database ini.
Berbeda dengan pengkajian yang hanya menyediakan checklist dalam form
pengkajian yang tertutup dan terbuka. Jika pilihannya adalah ini, maka
kita relatif lebih mudah untuk membuatnya, dan beberapa rumah sakit
bahkan sudah memiliki dalam bentuk pengkajian check mark yang berisi
list data-data pengkajian dalam format manual (kertas).
Terhadap data yang bersifat individual semisal suhu badan 38′C, tensi
190/90 mmHg, BB 70 kg dll, maka diperlukan form data terbuka. Form ini
dapat digunakan untuk memasukan data apa saja yang tidak tersedia di
list pengkajian.
sumber : http://nursinginformatic.wordpress.com/2012/06/15/mendesain-sim-keperawatan-bag-2/
Selasa, 18 November 2014
Mendesain SIM Keperawatan (bag 2)
About masrhink
Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Labels
- Akuntansi
- Barcode
- Bridging Sistem
- Care2x
- Clinical Pathway
- Computed Radiography
- CPR
- depkes
- DICOM
- Digital Imaging dan Communications in Medicine
- Digital Radiography
- E-HEALTH
- EHR
- elecyronic health card
- EMR
- File DICOM
- fingerprint
- GNU Health
- GNU/Linux dalam Kedokteran
- GNUMed
- GOS
- Health Informatics – Diagnosis Related Groups (DRG)
- HIS
- Hospital
- hospital information system
- ICD
- ICP
- ICU
- IEHRS
- Integrated Care Pathway
- International Code of Disease
- Kebidanan
- kedokteran
- klinik
- Konsultasi Email Pasien-Dokter
- linux
- Medical Record
- Mendesain Sistem Keperawatan
- Mesin Antrian
- Obat
- open source
- openeyes
- OpenMRS
- PACS
- Pengertian DICOM
- Picture Archieving And Communication Service
- PIO
- QR Code
- RADIO FREQUENCY IDENTIIFICATION
- Radiology Information System
- Rekam Medis
- Rev. 6
- RFID
- RIS
- Rumah Sakit
- SIM Keperawatan dan RM Terintegrasi
- SIMKES
- SIMO
- SIMRS
- SIMRS era BPJS
- SIRS
- Sistem Informasi
- Sistem Informasi Manajemen Kesehatan
- Sistem Informasi RS Terintegrasi
- Sistem Informasi Rumah Sakit
- Sistem Pendokumentasian Elektronik
- smart card
- Teknologi Informasi
- Wearable Sensor
- WHO
Tidak ada komentar:
Write komentar