Sekilas Tentang PACS (Picture Archieving And Communication Service)
Pada awal pengembangan departemen radiologi digital, perhatian akan
lebih besar diberikan pada PACS, karena area ini memiliki cakupan
sebagian besar pekerjaan radiologi dan akan mengakibatkan perubahan
terbesar dalam manajemen proses operasional departemen. Oleh sebab itu,
sangatlah penting untuk memahami fungsi-fungsi fundamental dan teknologi
dasar PACS.
Gambar 3 Manajemen database PACS
Gambar 3 mengilustrasikan pandangan umum
dari fungsi-fungsi dan keterkaitan dasar dari elemen-elemen utama PACS,
yaitu akusisi citra, inti PACS, dan wokstation untuk melakukan
intrepretasi
Akusisi citra
Akusisi citra adalah titik awal data citra masuk ke PACS dari hasil
pemeriksaan citra yang dilakukan oleh berbagai modalitas citra digital
(seperti BI – Biomagnetic Imaging, CT – Computed Tomography, CR –
Computed Radiography, MG – Mammography, MR – Magnetic Resonance, NM –
Nuclear Medicine, PET – Positron Emission Tomography, RF – Radio
Fluoroscopy, US – Ultrasound, XA – XRay Angiography, dll). Terdapat 2
metode untuk melakukan akusisi citra digital, yaitu direct capture, dan
frame grabbing. Dengan metode direct capture, antarmuka direct digital
akan menangkap dan mentransmisikan data citra dari modalitas berupa data
spasial dan bit atau gray scale dengan resolusi penuh, dan ditampilkan
ke monitor. Pada metode frame-grabbing, seperti pada proses cetak citra
ke film, kualitas citra dibatasi oleh proses hanya sampai pada resolusi 8
bits (atau 256 gray values). Sebagaimana telah disebutkan di atas,
akusisi citra dapat dilakukan dengan CT atau DR.
Inti PACS
Saat citra telah diakusisi, PACS akan mengelolanya dengan tepat untuk memastikan penyimpanan, pengambilan, dan pengiriman seluruh citra dapat dilakukan tanpa kesalahan. Selain itu PACS akan menjamin penyimpanan data citra jangka panjang, dan dapat digunakan kapan saja saat dibutuhkan, secara real time, terutama untuk interpretasi citra.
Saat citra telah diakusisi, PACS akan mengelolanya dengan tepat untuk memastikan penyimpanan, pengambilan, dan pengiriman seluruh citra dapat dilakukan tanpa kesalahan. Selain itu PACS akan menjamin penyimpanan data citra jangka panjang, dan dapat digunakan kapan saja saat dibutuhkan, secara real time, terutama untuk interpretasi citra.
Inti PACS terdiri dari: sistem manajemen database relasional (seperti
Oracle, MS-SQL, Sybase), media penyimpan (seperti RAID, Jukebox),
software pengendali (image manager), dan antarmuka RIS.
Sistem manajemen database adalah jantung dari PACS. Relasi antara citra dan lokasi penyimpanan disimpan dan dikelola di dalam database, berikut dengan semua data terkait yang dibutuhkan untuk pemanfaatan citra. Sistem manajemen database harus dapat menyediakan data citra berdasarkan pada pencarian pasien atau pemeriksaan tertentu saat diminta (to be queried) oleh RIS atau sistem lainnya.
Sistem manajemen database adalah jantung dari PACS. Relasi antara citra dan lokasi penyimpanan disimpan dan dikelola di dalam database, berikut dengan semua data terkait yang dibutuhkan untuk pemanfaatan citra. Sistem manajemen database harus dapat menyediakan data citra berdasarkan pada pencarian pasien atau pemeriksaan tertentu saat diminta (to be queried) oleh RIS atau sistem lainnya.
Untuk menjamin kompatibilitas komunikasi antar sistem yang berbeda
ini, digunakan standar komunikasi yang didefinisikan oleh standar
Digital Imaging and Coomunications in Medicine (DICOM).
Selain itu, dibutuhkan pula upaya untuk dapat mengelola penyimpanan data citra dalam ukuran yang besar (biasanya menggunakan teknologi RAID), dan menjamin penyimpanan data citra dalam jangka waktu yang lama sesuai dengan regulasi penyimpanan serta pengembalian data saat terjadi bencana (disaster recovery). Tabel 2 menunjukan ukuran penyimpanan rata-rata yang dibutuhkan untuk 1 pemeriksaan secara umum.
Selain itu, dibutuhkan pula upaya untuk dapat mengelola penyimpanan data citra dalam ukuran yang besar (biasanya menggunakan teknologi RAID), dan menjamin penyimpanan data citra dalam jangka waktu yang lama sesuai dengan regulasi penyimpanan serta pengembalian data saat terjadi bencana (disaster recovery). Tabel 2 menunjukan ukuran penyimpanan rata-rata yang dibutuhkan untuk 1 pemeriksaan secara umum.
Manajemen citra (kendali alur kerja)
adalah tugas dari inti PACS yang paling nyata dan mengatur fugsionalitas
dari PACS. Manajemen citra / alur kerja PACS menentukan dimana dan
bagaimana citra akan diarahkan di dalam sistem, untuk memastikan citra
tersebut disimpan pada tempat yang telah ditentukan dengan tepat, pada
saat diterima dari alat pencitraan (modalitas). Manajemen citra
berfungsi juga untuk mengarahkan pemeriksaan ke lokasi yang tepat,
berdasarkan pada database PACS atau RIS.Selain itu, manajemen citra
berfungsi untuk mengelola penyimpanan dan distribusi citra, serta
merupakan area di dalam ruang lingkup PACS yang memberikan alat bantu
bagi administrator sistem untuk mengkoreksi kesalahan sistem dan data
untuk memastikan integritas data.
Gambar 4 RIS mengatur alur kerja PACS
Antarmuka RIS bertugas untuk memberi
umpan informasi penjadwalan dan pemeriksaan yang sesuai ke inti PACS
untuk menunjang validasi awal dari suatu pemeriksaan tertentu. PACS akan
menyimpan informasi demografi / pemeriksaan yang valid ini ke dalam
citra tersebut.
Keberadaan perantara bergantung pada
konfigurasi dan arsitektur keterkaitan PACS-RIS, antarmuka ini dapat
dikelola dengan atau tanpa perantara. Tugas perantara adalah untuk
melakukan negosiasi antara PACS dan RIS terhadap data yang dibutuhkan
dan konvensi format data yang mungkin dibutuhkan dalam berkomunikasi.
Terdapat 2 tipe arsitektur kombinasi RIS-PACS berdasarkan pada sistem mana yang sebenarnya mengendalikan alur kerja, RIS atau PACS.
Tipe arsitektur pertama (gambar 4) menjadikan RIS sebagai pengendali alur kerja lingkungan, dimana daftar kerja modalitas dan daftar kerja ahli radiologi dikendalikan secara langsung oleh RIS. Sedangkan PACS, yang beraksi dalam mode pasif (sebagai repositori citra), bertugas melayani permintaan citra dari RIS.
Pada metode ini, RIS mengatur alur kerja
dengan mempopulasikan daftar kerja modalitas, sehingga pengaturan kerja
dapat dilakukan di tiap modalitas. Jadwal, status tiap pemeriksaan, dan
perubahan pada status (dibatalkan atau diselesaikan) dikomunikasikan
secara langsung dengan RIS, dan memungkinkan RIS untuk melakukan update
databasenya.
Saat status selesai diterima dari modalitas, dan studi telah divalidasi (RIS dan PACS mengkomparasi informasi untuk memastikan akurasi). Hasil pemeriksaan akan dikirim dari RIS ke daftar kerja ahli radiologi.
Ahli radiologi akan mendapatkan hasil pemeriksaan yang perlu diinterpretasikan dengan menggunakan data yang disediakan oleh RIS untuk melakukan pencarian (query) ke PACS dan menampilkan citra tersebut pada workstation.
Saat status selesai diterima dari modalitas, dan studi telah divalidasi (RIS dan PACS mengkomparasi informasi untuk memastikan akurasi). Hasil pemeriksaan akan dikirim dari RIS ke daftar kerja ahli radiologi.
Ahli radiologi akan mendapatkan hasil pemeriksaan yang perlu diinterpretasikan dengan menggunakan data yang disediakan oleh RIS untuk melakukan pencarian (query) ke PACS dan menampilkan citra tersebut pada workstation.
Gambar 5 PACS sebagai pengendali alur kerja
Tipe arsitektur kedua (gambar 5) sangat
umum digunakan pada sistem lama dan kebanyakan PACS saat ini. Pada model
ini, fungsionalitas perantara diintegrasikan ke dalam PACS, sehingga
alur kerja akan dikendalikan oleh PACS, dan RIS beraksi dalam mode pasif
sebagai penyedia sumber data.
Alur kerja mode ini menunjukkan bahwa saat suatu pemeriksaan dipesan, permintaan akan berjalan melalui suatu jalur ke RIS, dan kemudian dikirim ke modalitas untuk menghasilkan daftar kerja.
Saat status pemeriksaan berubah (selesai atau batal), perubahan akan dikomunikasikan ke PACS, kemudian ke RIS. Dan saat PACS dan RIS telah bertukar informasi untuk melakukan validasi pemeriksaan, daftar kerja ahli radiologi di-update. Workstation akan mencari (query) data ke PACS untuk citra terkait, dan proses berlanjut secara normal.
Alur kerja mode ini menunjukkan bahwa saat suatu pemeriksaan dipesan, permintaan akan berjalan melalui suatu jalur ke RIS, dan kemudian dikirim ke modalitas untuk menghasilkan daftar kerja.
Saat status pemeriksaan berubah (selesai atau batal), perubahan akan dikomunikasikan ke PACS, kemudian ke RIS. Dan saat PACS dan RIS telah bertukar informasi untuk melakukan validasi pemeriksaan, daftar kerja ahli radiologi di-update. Workstation akan mencari (query) data ke PACS untuk citra terkait, dan proses berlanjut secara normal.
Workstation Interpretasi
Workstation adalah tempat dimana
fisikawan dan praktisi klinis melihat citra dan informasi hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan. Terdapat 2 klasifikasi workstation,
yaitu diagnostik dan review. Perbedaan antara 2 klasifikasi wokstation
ini ada pada resolusi dan fungsionalitas.
Workstation diagnostik adalah tipe
wokstation yang digunakan oleh ahli radiologi untuk melakukan
interpretasi pemeriksaan secara primer. Workstation tipe ini memiliki
resolusi dan brightness tertinggi dan berisi tingkat fungsionalitas
tertinggi. Secara historis, mereka didedikasikan untuk tugas dengan
aplikasi yang dijalankan secara lokal. Tabel 3 menunjukan berbagai
tingkatan resolusi berdasarkan ukuran dan tipe display (monitor).
Tipe workstation berikutnya adalah
workstation klinikal review yang digunakan oleh praktisi klinis untuk
melakukan review citra. Workstation ini tidak sebagus workstation
diagnostik, baik dari segi hardware (resolusi) ataupun fungsionalitas.
Area ini mendapatkan keuntungan terbanyak dari pemanfaatan workstation
yang berbasis web, sehingga akses ke citra dapat didistribusikan lebih
luas (bahkan dari luar lingkungan praktik).
sumber : https://bettyti2.wordpress.com/2008/08/07/pacs/
Tidak ada komentar:
Write komentar