Di level manapun didalam organisasi pasti ada keputusan yang harus
diambil. Keputusan yang baik selalu mengadalkan informasi yang akurat,
tepat dan terkini. Tanpa Informasi tersebut pengambilan keputusan yang
diambil hanya berdasarkan intuisi atau perasahaan. Sayangnya untuk
mendapatkan informasi yang berkualitas tersebut tidak mudah. Disinilah
terlihat jelas peran sebuah sistem yang mampu menghasilkan informasi
pada sebuah organisasi. Kalau organisasinya sebuah rumah sakit, kita
sebut saja sistem itu adalah Sistem Informasi Rumah Sakit (SIMRS).
Solusi yang dijanjikan SIMRS
Banyak solusi yang dijanjikaan oleh SIMRS yang berbasis Tenologi Informasi, diantaranya ;
Untuk Rumah Sakit :
- Meningkatkan pelayanan diagnosis dan pengobatan.
- Memberikan informasi yang presisi dan cepat untuk mengambil keputusan.
- Meningkatkan efektifitas SDM dan menurunkan beban kerja.
Untuk Dokter :
- Efisiensi manajemen utilisasi informasi klinikal
- Tersedianya database untuk pendidikan dan penelitian
- Membantu mengambil keputusan klinik
- Meningkatkan proses medik melalui menurunan catatan dan jam kerja.
- Meningkatkan perbandingan nurse
Untuk Pasien :
- Menurunkan waktu tunggu untuk diagnosis dan pengobatan (Registrasi, Pengobatan, Medication, Diagnosis & dll)
- Meningkatkan kepercayaan pengobatan dan biaya yang ditimbulkan.
- Pelayanan Klinikal yang lebih baik.
Masalah yang ditimbulkan SIMRS
Janji manis yang ditawarkan SIMRS ternyata banyak menimbulkan
masalah. Masalahnya adalah kegagalan dalam membangun dan mengembangkan
SIMRS itu sendiri. Dari pengamatan para konsultan IT yang bergerak di
bidang SIMRS di Indonesia tidak kurang dari 7 Rumah Sakit baik Negeri
maupun suwasta mengalami kegagalan dalam membangun dan mengembangkan
SIMRS.
Selain itu ada juga beberapa Rumah Sakit melakukan Outsourcing SIRS,
akibatnya biaya yang ditimbulkan setiap bulan menjadi masalah (Rp.150
juta hingga Rp.200 Juta per bulan). Outsourcing SIMRS akan menimbulkan
ketergantungan yang besar, ini disebabkan didalam SIMRS terdapat proses
bisnis. Berbeda dengan kegiatan yang tidak melibatkan proses bisnis,
misalnya cleaning service atau satpam.
Pengalaman Pengembang & Faktor Pemeliharaan Aplikasi Mengurangi Kegagalan SIMRS
SIMRS bukan hanya sekedar teknologi informasi, didalamnya terdapat
sub-sub sistem lain seperti Prosedur, SDM dan lain-lain. Pengalaman
pegembang SIMRS sangat berperan dalam menentukan keberhasilan SIMRS. Hal
ini karena Rumah Sakit adalah organisasi yang komplek. Setelah faktor
pengembang ada faktor lain yaitu pemeliharaan aplikasi, pemeliharaan
aplikasi berbeda dengan pemeliharaan hardware. Pemeliharaan aplikasi
merupakan pengembangan yang tiada pernah henti. Kalau pemeliharaan ini
diserahkan ke vendor maka akan membuat ketergantungan pada vendor, sudah
tentu cost yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Karena itu rumah sakit
harus memiliki SDM SIMRS sendiri yang terlatih dan memahami semua
kegiatan yang ada di rumah sakit.
Sumber : http://hermanzacharias.wordpress.com/2012/06/27/pengembangan-sistem-informasi-rumah-sakit-simrs/
Tidak ada komentar:
Write komentar