Kesejahteraan kesehatan merupakan salah satu syarat dasar untuk
mencapai keunggulan kompetitif suatu bangsa. Rumah sakit dan fasilitas
kesehatan merupakan ujung tombak tercapainya kesejahteraan kesehatan.
Meskipun tujuan utama rumah sakit tidak diorientasikan pada laba, tapi
rumah sakit tetap membutuhkan tatakelola yang baik (good governance).
Hal tersebut akan mendorong rumah sakit dalam peningkatan kinerjanya
secara komprehensif.
Untuk rumah sakit swasta, tata kelola secara baik dan benar telah
menjadi kebutuhan untuk dapat terus bertahan dan berkembang. Sementara
bagi rumah sakit pemerintah dukungan terhadap tata kelola rumah sakit
yang baik dinyatakan melalui Undang-undang No 1/2004 tentang
Perbendaharaan Negara. Dalam Undang-undang tersebut, dinyatakan bahwa
instansi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya memberi pelayanan
kepada masyarakat dapat melakukan pengelolaan keuangan yang fleksibel
dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas.
Prinsip-prinsip pokok dalam Undang-Undang tersebut selanjutnya menjadi
dasar bagi instansi pemerintah untuk menerapkan pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum.
Fleksibilitas pengelolaan keuangan, mendorong rumah sakit pemerintah
berubah menjadi Badan layanan Umum. Pemilihan bentuk sebagai Badan
Layanan Umum mempunyai konsekuensi pada akuntabilitas dan auditabilitas.
Selain itu, sebagai Badan Layanan Umum, rumah sakit harus bersedia
untuk melakukan pengelolaan berdasarkan praktek bisnis yang sehat.
Untuk meningkatkan akuntabilitas dan auditabilitas sebagai Badan
Layanan Umum, rumah sakit membutuhkan dukungan sistem informasi
akuntansi.
Billing system merupakan bagian dari sistem informasi akuntansi yang komprehensif.
yang berujung pada laporan keuangan secara lengkap.
Melalui pengembangan sistem informasi akuntansi secara lengkap,
diharapkan dapat membantu rumah sakit dalam; (1) memproses setiap
transaksi pelayanan dan kegiatan lainnya,menjadi informasi keuangan
untuk tujuan pelaporan ;(2) meningkatkan akuntabilitas dan auditabilitas
rumah sakit;(3) menjamin bahwa setiap prosedur diimplementasikan secara
efektif dan efisien;(4) menjamin terciptanya pengendalian intern (5)
menyediakan data yang akurat dan relevan untuk pengambilan keputusan dan
penyelesaian masalah organisasi berbasis informasi.
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi Akuntansi merupakan
sistem untuk mengidentifikasi, mengumpulkan dan mencatat peristiwa atau
transaksi ekonomi dalam organisasi dan menyajikannya dalam bentuk
informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Sistem informasi Akuntansi rumah sakit dikembangkan berdasarkan siklus-siklus transaksi
utama di rumah sakit, yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran,
siklus pelayanan, siklus keuangan dan siklus pelaporan keuangan.
Pengembangan sistem informasi akuntansi rumah sakit tidak dapat
dilepaskan dari standar akuntansi yang berlaku dan kebijakan keuangan
yang digunakan pada organisasi rumah sakit. Oleh karena itu, standar
akuntansi yang berlaku dan kebijakan keuangan rumah sakit menjadi dasar
pijakan pengembangan sistem akuntansi rumah sakit melalui pengembangan
prosedur operasi standar. Contoh pengembangan prosedur operasi standar
pada rumah sakit meliputi:
- Penerimaan dan Penagihan
- Pengadaan Barang/ Jasa
- Pengupahan
- Pengelolaan Persediaan
- Pengelolaan Aset Tetap
- Pengelolaan Kas
- Pelaporan Keuangan
- Pengendalian Internal
Tidak ada komentar:
Write komentar